Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 dengan fokus pada peningkatan produktivitas kelapa sawit swadaya berkelanjutan dan mencari solusi terkait isu kawasan hutan. Acara yang bertempat di Pendopo Odah Etam, Selasa (28/10/2025), dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan pemerintah daerah, DPRD, serta mitra APKASINDO.
Ketua DPW APKASINDO Kaltim, Betman Siahaan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kukar atas kerjasama yang baik selama ini. Ia juga menyoroti isu penting terkait petani sawit yang terdampak oleh penetapan kawasan hutan (BPKH).
“Kami sangat dikagetkan dengan adanya Satgas BPKH. Undang-undang berlaku untuk semua, tapi kenapa petani duluan yang kena? Saya mohon untuk para pemangku, dicari solusinya. Jangan langsung diputus (akses panen), jangan langsung mereka ditakuti,” tegas Betman.
Ia menambahkan, APKASINDO selalu berusaha untuk mensosialisasikan dan menyampaikan aspirasi petani yang terdampak BPKH kepada pemerintah pusat.
“Kalau kita larang mereka panen, dari mana biaya hidup mereka? Beda dengan perusahaan yang punya usaha lain. Kami mohon agar yang masuk dalam kawasan atau penetapan BPKH itu, dicarikan solusi terbaik,” ujarnya.
Selain isu BPKH, Betman juga menyoroti minimnya beasiswa sawit yang diterima oleh Kalimantan Timur. Ia berharap, tahun depan ada jalur afirmasi dari bupati masing-masing agar lebih banyak anak petani yang bisa mendapatkan beasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Betman juga mengungkapkan kekecewaannya terkait sulitnya mendapatkan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
“Tahun ini kita Kalimantan Timur disampaikan 3.900 hektare untuk PSR, satu hektare pun tidak ada yang kita raih. Karena ada BPKH, ada BPN. Mari kita bergerak untuk mendapatkan dana PSR, dana replanting,” ajaknya.
Terakhir, Betman menyinggung soal podcast APKASINDO yang membahas isu sawit Indonesia masuk dalam kawasan hutan di forum internasional. Ia berharap, pemerintah dan DPRD dapat membantu mensosialisasikan dan mencari solusi bagi petani yang terdampak kasus kawasan hutan.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, APKASINDO Kukar siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan. Di usia yang ke-25, APKASINDO semakin matang dan siap untuk terus berkontribusi bagi kemajuan sektor kelapa sawit dan kesejahteraan petani sawit swadaya di Kutai Kartanegara.
(Yeni Adhayanti)

