Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Ribuan umat Muslim dari berbagai penjuru Kutai Kartanegara (Kukar) memadati halaman Kantor Bupati Kukar pada Sabtu malam (25/10/2025) untuk menghadiri acara Kukar Bersholawat jilid 4. Acara yang menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-243 ini menjadi ajang silaturahmi dan peningkatan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun, acara Kukar Bersholawat kali ini diwarnai dengan ketidakhadiran salah satu penceramah yang sangat dinantikan, Habib Mustafa Al Haddad. Habib Mustafa terpaksa membatalkan kehadirannya karena mengalami kendala serius terkait dengan jadwal penerbangan yang tidak menentu.
“Dengan penuh penyesalan, kami menyampaikan bahwa Habib Mustafa Al Haddad tidak dapat hadir di tengah-tengah kita pada malam yang penuh berkah ini. Beliau telah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa hadir, namun perubahan jadwal penerbangan yang terus-menerus membuat hal tersebut tidak memungkinkan,” ungkap Habib Aulia bin Yahya saat menyampaikan laporan pelaksanaan acara.
Habib Aulia menjelaskan bahwa jadwal penerbangan Habib Mustafa mengalami perubahan yang signifikan, dimulai dari pukul 14.30, kemudian diundur menjadi 15.50, lalu 18.20, dan terakhir menjadi 22.30. Kondisi ini membuat Habib Mustafa tidak dapat tiba tepat waktu di Tenggarong untuk mengisi acara dan berbagi ilmu dengan para jamaah.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh para jamaah. Ini bukanlah kesalahan dari Habib Mustafa, melainkan murni karena masalah teknis penerbangan yang berada di luar kendali kita semua,” tambah Habib Aulia.
Meskipun Habib Mustafa Al Haddad tidak dapat hadir secara fisik, semangat dan antusiasme jamaah untuk mengikuti Kukar Bersholawat tidak surut. Habib Aulia bin Yahya mengambil alih peran utama dan memimpin pembacaan shalawat yang diikuti oleh ribuan jamaah dengan penuh khidmat, kekhusyukan, dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam tausiyahnya, Habib Aulia menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang menyentuh hati dan mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri serta berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan bangsa. Selain itu, Habib Aulia juga memohon maaf atas ketidakhadiran Habib Mustafa Al Haddad dan berharap agar para jamaah dapat memahami situasi yang terjadi.
Acara Kukar Bersholawat ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan, kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, dan keinginan untuk meningkatkan kualitas diri tetap menjadi prioritas utama bagi masyarakat Kukar. Ketidakhadiran Habib Mustafa Al Haddad tidak mengurangi makna dan keberkahan acara tersebut, melainkan menjadi ujian bagi kesabaran dan keikhlasan seluruh jamaah dalam menghadapi cobaan.
(Yeni Adhayanti)

