Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Pekan Anugerah Kebudayaan Kutai Kartanegara (Kukar) 2025 kembali menghadirkan momen sakral dengan digelarnya Ziarah Kesultanan Kutai Kartanegara di kompleks makam kesultanan. Acara yang berlangsung pada Jumat (24/10/2025) ini menjadi penanda penting akan komitmen daerah dalam menghargai sejarah dan melestarikan warisan budaya.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Puji Utomo, menyampaikan sambutan yang penuh makna. Dalam pidatonya, Puji Utomo mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan ziarah ini sebagai momen refleksi, menundukkan kepala sejenak, berdoa, serta mengenang jasa dan perjuangan para leluhur.
“Para sultan dan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara telah meletakkan dasar-dasar peradaban dan kebudayaan di Bumi Etam yang kita cintai ini,” ujar Puji Utomo, menekankan bahwa ziarah ini adalah bagian integral dari Pekan Kebudayaan Daerah Kukar. “Ini menjadi simbol bahwa kita tidak pernah melupakan akar sejarah. Sebuah bangsa adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan menghormati warisan leluhurnya.”
Lebih lanjut, Puji Utomo menggarisbawahi beberapa arahan Bupati terkait pelestarian dan pengembangan budaya daerah. Pertama, pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui Disdikbud, berkomitmen penuh, namun tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara Kesultanan sebagai penjaga utama adat dan tradisi, serta seluruh lapisan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk merawat situs-situs bersejarah seperti makam ini, melestarikan adat istiadat, dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
Kedua, selain melestarikan, budaya juga wajib dikembangkan agar tetap hidup dan dinamis. Puji Utomo mendorong para seniman, budayawan, dan generasi muda Kukar untuk berinovasi, menjadikan warisan budaya sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan karya-karya baru yang relevan dengan zaman tanpa meninggalkan jati diri. “Anugerah Kebudayaan Daerah adalah panggung yang tepat untuk menunjukkan kreativitas tersebut,” tambahnya.
Terakhir, ziarah ini diharapkan menjadi pengingat akan amanah yang diemban. Kemajuan yang dicapai saat ini adalah hasil pengorbanan para pendahulu. Oleh karena itu, pembangunan di Kukar harus diisi dengan semangat menghargai sejarah, berlandaskan budaya, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.
Acara ziarah yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan doa bersama, menegaskan kembali pentingnya spiritualitas dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan.
Ziarah ini adalah pengingat bahwa setiap kemajuan yang kita nikmati saat ini adalah buah dari pengorbanan para pendahulu. Oleh karena itu, mari kita isi pembangunan di Kutai Kartanegara dengan semangat yang menghargai sejarah, berlandaskan budaya, dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia. Jadikan Pekan Anugerah Kebudayaan Kukar 2025 ini sebagai titik tolak untuk memperkuat ikatan kita dengan masa lalu, merayakan masa kini, dan membangun masa depan yang gemilang.
(Yeni Adhayanti)

