
Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Dinas Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pekan Kebudayaan dengan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Acara yang berlangsung di Taman Titik Nol Tenggarong pada Sabtu (11/10/2025), ini lebih menekankan pada edukasi dan pelestarian budaya, dengan tema “Memajukan Budaya Daerah, Mengukuhkan Identitas Bangsa.”
Puji Utomo, S.H., Kabid Kebudayaan Kab. Kukar, menjelaskan bahwa Pekan Kebudayaan kali ini tidak hanya menampilkan acara hura-hura dan pentas seni, tetapi juga menyelenggarakan workshop perfilman untuk pelajar SMP.
“Kami ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Pekan Kebudayaan kali ini adalah pekan workshop, khususnya workshop perfilman. Film-film pendek hasil karya adik-adik SMP ini akan ditayangkan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Workshop ini bekerja sama dengan tim dari ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) untuk memberikan pelatihan pembuatan film pendek kepada para pelajar SMP. Tema film yang diangkat berkaitan dengan budaya dan menggunakan bahasa Kutai.
Selain workshop perfilman, Dinas Kebudayaan juga memberikan Anugerah Kebudayaan kepada individu dan kelompok yang berjasa dalam melestarikan dan mengembangkan budaya daerah.
“Anugerah Kebudayaan ini adalah bentuk penghargaan kami kepada mereka yang telah berkontribusi besar terhadap budaya Kutai Kartanegara,” kata Puji Utomo.
Pihaknya juga menambahkan bahwa salah satu kegiatan dalam rangkaian Pekan Kebudayaan adalah ziarah makam Sultan Kutai Kartanegara ke-19.
“Ziarah makam ini adalah untuk mengingatkan kembali sejarah dan jasa para pendahulu kita. Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga upaya untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai budaya yang diwariskan,” jelasnya.
Erwan Riyadi, S.E., M.Si, Pembina Gerakan Literasi Kukar, juga memberikan pandangannya tentang keterkaitan antara budaya dan literasi.
“Budaya adalah hasil karya, hasil kerja, hasil pikir manusia. Cara kita makan, berpakaian, bekerja, itu semua adalah budaya. Literasi adalah kemampuan untuk memahami dan mengolah informasi. Jadi, budaya dan literasi saling terkait dan saling memperkuat,” ungkapnya.
Pekan Kebudayaan Daerah ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan dan mengembangkan budaya daerah, serta memperkuat identitas bangsa.
(Yeni Adhayanti)