Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Warga Desa Jantur Baru, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) digegerkan dengan penemuan jenazah seorang nelayan di perairan Danau Melintang, pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 07.00 WITA. Jenazah tersebut diketahui bernama MN(21), yang dilaporkan hilang sejak Agustus lalu saat mencari ikan di Danau Jempang.
Jenazah MN ditemukan oleh seorang nelayan bernama J (65), warga Desa Jantur Baru, yang mencium bau busuk saat mencari ikan di sekitar lokasi. Setelah mencari sumber bau, J menemukan sesosok mayat tergantung di dahan pohon dengan leher terikat sabuk hitam. Kondisi mayat sudah sangat mengenaskan, tinggal kulit dan tulang.
“Saya sedang mencari ikan, terus mencium bau tidak sedap. Saya cari-cari, ternyata ada mayat tergantung,” ujar J kepada petugas kepolisian.
Penemuan tersebut segera dilaporkan ke Polsek Muara Muntai. Petugas kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Muara Muntai dan warga setempat kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.
Ayah korban A mengenali jenazah tersebut sebagai anaknya, MN dari pakaian dan barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi, seperti kaos, celana hitam abu-abu, parang, dan senter. Menurut A, MN sudah tidak pulang sejak (10/8/2025) lalu saat pergi mencari ikan di Danau Jempang. Pihak keluarga sudah berupaya mencari MN selama dua mingguan, namun tidak berhasil.
“Kami sudah cari sejak dia hilang, tapi baru sekarang ketemu. Kami ikhlas ini musibah,” kata A dengan nada sedih.
Pihak keluarga membuat surat pernyataan yang menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah MN kemudian dimandikan, dikafani, dishalatkan di rumah duka, dan dimakamkan pada pukul 16.00 WITA.
Kapolsek Muara Muntai, Iptu Wahid, SH, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian korban,” ujarnya.
Kasus ini menjadi perhatian warga Muara Muntai. Banyak yang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (Yeni Adhayanti)

