
Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan konsultasi publik sebagai bagian dari tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terbaru. Acara yang berlangsung di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar ini menjadi ruang dialog antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam merumuskan arah pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam wawancara usai kegiatan, Bupati Kutai Kartanegara menyampaikan bahwa penyusunan RPJMD merupakan turunan dari visi-misi kepemimpinannya bertajuk “Bukar Idaman Terbaik”. Visi tersebut diarahkan untuk menjadikan Kukar sebagai fondasi pusat pangan, pariwisata, dan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
“Setelah forum konsultasi publik ini, tahapan berikutnya adalah penyampaian ke DPRD. Target implementasi penuh program-program dalam RPJMD kemungkinan besar akan dimulai pada 2026, meskipun beberapa kegiatan sudah berjalan sejak sekarang,” ungkap Bupati.
Visi “Bukar Idaman Terbaik” akan diwujudkan melalui 17 program dedikasi yang masing-masing memiliki kegiatan strategis. Program-program ini diharapkan mampu menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kukar secara merata.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa Pemkab Kukar sedang menjalani transformasi fiskal, meskipun tantangan besar masih dihadapi, terutama soal ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor minyak, gas, dan batu bara.
“PAD kita belum maksimal. Kita sudah melakukan mapping, misalnya terkait kendaraan operasional perusahaan tambang yang menggunakan pelat dari luar daerah. Ini berdampak pada potensi pajak kendaraan bermotor yang seharusnya bisa masuk ke kas daerah,” jelasnya.
Upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dilakukan melalui penertiban dan pemanfaatan aset-aset milik pemerintah daerah, serta memperkuat pengawasan terhadap distribusi bahan bakar dan kendaraan operasional perusahaan.
Di sektor ekonomi rakyat, Pemkab Kukar juga mendorong kemandirian pelaku usaha, terutama generasi muda, melalui program Klinik Wirausaha Mandiri. Program ini memberikan pendidikan kewirausahaan dan bantuan yang bersifat empowerment atau pemberdayaan, bukan sekadar hibah.
“Bantuan yang kita berikan bukanlah charity. Kita ingin ada siklus ekonomi berputar yang benar-benar memberikan dampak jangka panjang, meningkatkan pendapatan masyarakat hingga ke kecamatan,” jelasnya.
Dalam sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan peternakan, Pemkab Kukar menargetkan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat di wilayah hulu, sekaligus mendorong proses hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara signifikan.
Mengakhiri wawancara, Bupati berharap RPJMD ini akan menjadi pijakan kuat untuk mewujudkan Kukar sebagai daerah yang tangguh, berdaya saing, dan ramah lingkungan.
“Kami ingin dampaknya dirasakan oleh seluruh masyarakat Kukar, bukan hanya di pusat kota, tapi hingga ke pelosok kecamatan,” tutupnya. (Yeni Adhayanti)