Portalsembilan.com, Kutai Kartanegara – Akhmad Akbar Haka Saputra atau yang akrab disapa Akbar Haka resmi dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), Senin (28/7/2025). Ia menggantikan almarhum Junaidi yang sebelumnya menjabat dari Fraksi PDI Perjuangan.
Pelantikan ini turut dihadiri dan mendapat dukungan dari jajaran eksekutif maupun legislatif Kabupaten Kukar. Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menilai pelantikan ini sebagai langkah penting demi menjaga kesinambungan fungsi lembaga legislatif.
“Pelantikan Bang Akbar Haka hari ini merupakan suatu keniscayaan karena dilaksanakan dalam rangka PAW. Harapan kita, beliau bisa menjadi senator yang memperjuangkan hak-hak rakyat dan menjadi penyambung lidah masyarakat,” kata Bupati.
Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga untuk percepatan pembangunan daerah.
“Pembangunan yang sehat terjadi ketika ada sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif. Jika sinergi ini berjalan harmonis, maka proses pembangunan pun bisa berjalan maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani mengungkapkan bahwa Akbar Haka akan ditempatkan di Komisi IV, yang membidangi sektor pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan pekerjaan umum. Selain itu, ia juga akan mengisi posisi di Badan Musyawarah (Banmus).
“Dengan latar belakang beliau di dunia seni dan kreativitas, kita optimis kehadirannya bisa membawa warna baru dan mendorong DPRD yang lebih progresif,” ungkap Ahmad Yani.
Ia juga menekankan bahwa komposisi DPRD Kukar saat ini semakin dinamis dengan dominasi anggota dari generasi muda, khususnya dari Fraksi PDI Perjuangan.
“Kami berharap dengan komposisi muda ini, para anggota bisa lebih berdaya, progresif, dan menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh semangat serta inovasi-inovasi yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Akbar Haka menyampaikan komitmennya untuk menjadi wakil rakyat yang bekerja berdasarkan nurani dan amanah. Ia mengingatkan bahwa jabatan bukanlah alat untuk bergaya hidup mewah, melainkan media untuk menyerap suara masyarakat.
“Perintah dari Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri jelas: turun ke masyarakat dan dengarkan keluhan mereka. Saya mendapat dukungan bukan dari mesin politik besar, tapi dari komunitas, teman-teman, dan warga yang percaya,” tegasnya.
Mantan pelaku seni ini juga memaparkan visinya untuk mendorong kebudayaan Kukar menjadi kekuatan ekonomi dan identitas global, dengan menjadikan Tenggarong sebagai kota budaya bertaraf nasional bahkan internasional.
“Budaya bukan sekadar dilestarikan, tapi harus jadi etalase terbaik untuk memperkenalkan Kukar ke dunia. Kita ingin membuktikan bahwa kota kecil pun bisa jadi pusat perhatian nasional dan global,”0 imbuhnya.
Di akhir pidatonya, Akbar menyoroti perlunya merancang fondasi ekonomi baru pasca dominasi sektor pertambangan, terlebih dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang sebagian wilayahnya berada di Kukar.
“Kita harus mendorong lahirnya ekonomi masa depan, termasuk sektor kreatif, agar PAD Kukar tidak terus bergantung pada tambang, “pungkasnya.
Dengan semangat baru dari dunia seni menuju arena politik, Akbar Haka membawa harapan segar bagi masyarakat Kukar untuk masa depan yang lebih inklusif, kreatif, dan berkelanjutan. (Yeni Adhayanti)

