
Portalsembilan.com, Kukar – Keindahan Air Terjun Kembar di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, menyimpan potensi wisata luar biasa. Namun, akses jalan yang rusak parah membuat pesona alam tersebut belum bisa dinikmati secara maksimal oleh wisatawan.
Terletak di RT 04 Dusun Wirasatu, air terjun ini sebenarnya bisa menjadi magnet baru sektor pariwisata Kukar. Sayangnya, hingga kini belum ada infrastruktur pendukung yang memadai untuk mengembangkan kawasan tersebut secara berkelanjutan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kepemilikan aset wisata tersebut.
“Untuk akses jalan seperti itu, nanti kita lihat dulu potensinya. Kalau kita langsung kelola sementara pengunjung belum ada, lalu investasinya besar, itu kurang tepat,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan awal bisa dilakukan oleh pemerintah desa melalui dana desa. Jika objek wisata terbukti memiliki potensi dan berada dalam pengelolaan desa atau kelompok sadar wisata (Pokdarwis), maka pihaknya siap memberikan dukungan penuh.
“Kalau itu asetnya milik desa dan dikelola Pokdarwis, kita pasti siap bantu. Tapi kalau milik warga, pendekatannya akan berbeda,” ujar Arianto.
Menurutnya, pengembangan wisata harus dilakukan secara bertahap dan terukur agar tidak menghamburkan anggaran tanpa hasil signifikan. Pemerintah daerah, kata dia, tidak ingin gegabah dalam melakukan investasi yang belum tentu mendatangkan manfaat nyata.
“Infrastruktur bisa saja dibangun dengan anggaran desa. Kalau memang potensial, kita akan bantu juga supaya programnya tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Santan Ulu, Heri Budianto, mengungkapkan bahwa Air Terjun Kembar menjadi kebanggaan warganya karena keindahannya yang masih alami. Namun, tantangan terbesarnya adalah medan yang berat dan belum tersentuh pembangunan.
“Akses menuju lokasi memang sulit. Tapi saat kunjungan anggota DPRD Kaltim, Pak Guntur, disampaikan bahwa akan ada proyek pembangunan jalan dari Muara Kaman ke Marangkayu,” jelas Heri.
Ia optimistis jika proyek tersebut terealisasi, maka jalur menuju air terjun akan lebih terbuka dan menghubungkan daerah mereka dengan kawasan pesisir hingga ke Tenggarong. Hal ini tentu akan memberi dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi desa.
“Kalau jalannya sudah baik, maka wisatawan pun akan lebih mudah datang dan jumlah kunjungan tentu meningkat,” katanya penuh harap.
Tak hanya soal akses, Heri juga menyoroti pentingnya dukungan pelatihan dari pemerintah daerah dalam hal manajemen wisata dan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
“Kalau wisata ini ramai dikunjungi, dampaknya juga akan dirasakan langsung oleh masyarakat desa,” tegasnya.
Meski potensi wisata Air Terjun Kembar masih tertahan oleh kondisi infrastruktur, semangat warga dan pemerintah desa untuk mengembangkan destinasi ini tidak surut. Dengan sinergi bersama pemerintah daerah dan dukungan kebijakan yang tepat, destinasi alam tersembunyi ini berpeluang menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Kutai Kartanegara.
Adv/Dispar Kukar

