
Portalsembilan.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap memanfaatkan dua ajang besar tahun depan untuk memperkuat branding sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yakni Rakornis Parekraf Kalimantan Timur di Berau dan Jambore Desa Wisata di Kabupaten Paser.
Keterlibatan aktif Kukar dalam Rakornis tahun ini yang berlangsung pada Selasa (22/4/2025) dijadikan momentum menyusun gebrakan promosi berbasis komunitas serta kolaborasi antardaerah, terutama dalam membangun sinergi antar pelaku pariwisata lokal.
“Rakornis bukan sekadar forum formal. Ini panggung memperkenalkan potensi Kukar secara menyeluruh,” kata Zikri Umulda, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar saat ditemui pada 25 April 2025.
Ia menegaskan pentingnya forum koordinasi tingkat provinsi untuk menyatukan visi dan strategi promosi yang saling mendukung antar kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
“Kalau semua daerah bisa bergerak bersama, potensi wisata dan ekraf kita akan terdongkrak secara kolektif,” imbuhnya sambil menyebut forum ini sebagai ruang kolaborasi yang efektif.
Menurut Zikri, Kukar akan menyuguhkan materi promosi yang dikemas dengan pendekatan kreatif. Berbagai subsektor akan ditampilkan, mulai dari seni pertunjukan, kuliner khas, kriya lokal, hingga produk digital seperti film pendek dan musik etnik.
“Desain promosi yang kami siapkan akan menampilkan wajah baru Kukar. Bukan hanya dari sisi destinasi, tapi juga dari sisi pelaku dan konten kreatifnya,” ungkapnya.
Selain Rakornis, Kukar juga menyiapkan partisipasi maksimal dalam Jambore Desa Wisata 2026 yang akan berlangsung di Kabupaten Paser. Kegiatan ini akan menjadi ajang menampilkan pencapaian desa-desa wisata yang telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir.
“Kami ingin menampilkan desa wisata unggulan seperti Pela, Muara Enggelam, dan Kedang Ipil agar dikenal lebih luas lagi,” ucap Zikri dengan penuh semangat.
Ia menjelaskan bahwa Jambore merupakan ajang yang ideal untuk memperlihatkan bagaimana konsep desa wisata di Kukar bukan sekadar destinasi, melainkan ruang hidup masyarakat yang kreatif dan berkelanjutan.
“Banyak desa kami yang tumbuh mandiri lewat wisata. Momentum ini perlu kita manfaatkan untuk berbagi praktik baik dengan kabupaten lain,” paparnya.
Kukar juga menargetkan pembentukan tim khusus promosi daerah, yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif lokal, komunitas pemuda, dan pengelola desa wisata untuk menyiapkan konten sejak awal 2026.
“Kami tak ingin datang sebagai tamu pasif. Kukar ingin hadir sebagai peserta aktif yang membawa gagasan segar dan produk unggulan,” ujarnya menyampaikan arah keterlibatan Dispar Kukar.
Dengan merancang keterlibatan sejak dini, Kukar berharap bisa memperkuat posisinya dalam peta pengembangan pariwisata Kalimantan Timur, sekaligus menjadikan dua agenda regional tersebut sebagai titik balik ekspansi promosi wisata daerah.
Adv/Dispar Kukar

