
Portalsembilan.com, Kukar – Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun tengah menjadi perhatian nasional bahkan internasional usai ditunjuk sebagai peserta dalam program Based Tourism Village (BTV) 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan didukung oleh lembaga pariwisata dunia.
Program ini bertujuan membina desa wisata berbasis partisipasi masyarakat, dan Desa Pela menjadi satu dari hanya dua desa di Indonesia yang dinilai oleh tim gabungan ahli dalam dan luar negeri selama tiga hari penuh di lokasi.
“Desa Pela dan Desa Taro di Bali adalah dua desa yang masuk tahap asesmen tahun ini,” ungkap Ridha Fatrianta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kukar, ketika dikonfirmasi belum lama ini.
menjelaskan bahwa tim asesmen berasal dari kalangan akademisi, kementerian, hingga pakar dari luar negeri yang akan mengamati kesiapan desa dalam hal pengelolaan pariwisata berbasis komunitas secara berkelanjutan.
“Kalau lolos, Desa Pela akan mendapatkan pembinaan dari UNWTO, lembaga resmi PBB di bidang pariwisata,” terang Ridha mengenai pentingnya program ini.
Menurut Ridha, asesmen ini bukan sekadar ajang seleksi, melainkan proses panjang untuk mengukur potensi lokal yang bisa dikembangkan menjadi model nasional. Masyarakat, dalam hal ini, menjadi ujung tombak keberhasilan program tersebut.
“Pariwisata berbasis komunitas tak bisa sukses tanpa partisipasi aktif warga desa. Itu yang jadi fokus penilaian utama,” jelasnya.
Salah satu elemen penting dalam asesmen ini adalah keberadaan dan kesiapan pemandu wisata lokal yang bertugas mengenalkan potensi desa kepada wisatawan secara profesional dan menarik.
“Kami membina dan memfasilitasi pelatihan rutin bagi para pemandu wisata melalui kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang diakui BNSP,” tambahnya.
Ridha juga menambahkan bahwa Pokdarwis dan warga yang berminat dapat mengikuti jalur pelatihan dan sertifikasi resmi agar memenuhi standar nasional di bidang pramuwisata.
“Pendamping wisata bukan hanya butuh keterampilan, tetapi juga legitimasi. Itulah yang kami dorong melalui pelatihan dan sertifikasi,” tuturnya.
Hasil penilaian terhadap Desa Pela dalam program BTV ini akan diumumkan pada Mei 2025, dan Dispar Kukar berharap proses ini membawa manfaat lebih luas bagi promosi wisata lokal ke tingkat global.
“Ini bukan hanya kebanggaan untuk Pela, tapi juga sinyal kuat bahwa Kukar punya potensi besar di sektor pariwisata berbasis komunitas,” pungkas Ridha.
Adv/Dispar Kukar

