
Portalsembilan.com, Kukar – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) meluncurkan pendekatan baru dalam memajukan sektor seni pertunjukan lokal. Tak lagi hanya soal tampil memukau di panggung, kini karya seni diarahkan untuk memiliki nilai jual melalui perlindungan hukum berbasis Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar Dispar Kukar untuk menjadikan seni pertunjukan sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang profesional, berkelanjutan, dan siap dipasarkan secara nasional hingga internasional.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri, menyatakan bahwa perlindungan HAKI akan menjadi pintu masuk penting bagi seniman Kukar agar karya mereka diakui dan bisa dimonetisasi secara sah.
“Karya seni jangan hanya dilihat, tapi juga dihargai. HAKI memberi seniman legalitas dan kekuatan untuk masuk pasar yang lebih luas,” jelasnya, Senin (28/4/2028).
Zikri menambahkan, pihaknya ingin agar seni pertunjukan Kukar bisa naik kelas, bukan sekadar pelengkap acara, tapi menjadi konten utama yang ditunggu-tunggu di dunia pariwisata budaya.
Langkah konkret yang ditempuh antara lain adalah edukasi dan pelatihan seputar hak cipta kepada para seniman. Mereka dibimbing untuk mendaftarkan karya, mengelola hak pakai, hingga mengatur distribusi secara mandiri.
“Kami dorong seniman memahami nilai ekonominya. Kalau sudah legal, mereka bisa menentukan harga dan punya perlindungan,” ujarnya lagi.
Tak berhenti di perlindungan hukum, Dispar Kukar juga mulai menyusun rencana kerja sama lintas daerah. Tujuannya, menjadikan seni pertunjukan dari Kukar sebagai atraksi unggulan di destinasi wisata luar daerah.
“Bayangkan kalau Kukar punya pertunjukan khas yang tampil reguler di Bali, Jogja, atau Jakarta. Itu bukan tidak mungkin,” kata Zikri.
Selain pelatihan teknis, para pelaku seni juga didorong untuk berpikir sebagai kreator sekaligus pelaku usaha. Mereka dikenalkan pada strategi promosi, manajemen pertunjukan, hingga platform digital.
Dengan program ini, seni pertunjukan tak lagi sekadar ekspresi budaya, tapi menjadi komoditas bernilai tinggi yang mengangkat nama daerah sekaligus membuka peluang kerja.
Dispar Kukar pun memastikan bahwa dukungan terhadap industri seni ini merupakan investasi jangka panjang. Bukan hanya membentuk citra budaya Kukar, tapi juga menciptakan sistem ekonomi kreatif yang berbasis hukum dan pasar.
“Kami ingin karya anak-anak Kukar bisa tampil di mana saja, dengan bangga dan penuh nilai,” tutup Zikri.
Adv/Dispar Kukar

