
Portalsembilan.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggarap rencana menjadikan Taman Tanjong sebagai ruang pertunjukan seni rutin setiap malam minggu, memadukan nuansa budaya dengan kenyamanan ruang terbuka hijau.
Terletak di Jalan Diponegoro, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Taman Tanjong kini semakin dikenal sebagai salah satu ikon baru yang ramai dikunjungi masyarakat karena tampilannya yang estetis dan terbuka untuk umum secara gratis.
Plt Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Awang Ivan Ahmad Berencana, mengatakan bahwa pemanfaatan taman tersebut sebagai panggung ekspresi seni telah melewati proses koordinasi lintas instansi, termasuk dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) sebagai pengelola resmi taman.
“Ruang ini bisa dinikmati siapa saja, tapi ada aturan yang harus ditaati bersama,” ujar Ivan saat ditemui belum lama ini.
Ia menekankan pentingnya menjaga fasilitas taman agar tetap nyaman, termasuk larangan bermain otopet, membuang sampah sembarangan, dan tidak menyalahgunakan toilet umum.
“Sayangnya, masih ada pengunjung yang belum tertib. Padahal kalau semua menjaga, taman ini bisa jadi kebanggaan bersama,” ucapnya memberi imbauan.
Ivan menyebut, Taman Tanjong kini tak hanya dikunjungi warga Kukar, tapi juga mulai dilirik warga dari Samarinda, Bontang, hingga Balikpapan. Keindahan taman saat malam hari, terutama dengan latar belakang Jembatan Repo-Repo, bahkan ramai dibagikan di media sosial.
“Kalau siang suasananya nyaman untuk keluarga, tapi coba datang malam hari, view-nya luar biasa,” ungkap Ivan menggambarkan daya tarik visual taman tersebut.
Melihat potensi besar ini, Dispar Kukar berencana menghadirkan hiburan malam mingguan seperti pertunjukan musik, tari, dan seni lainnya yang bisa diisi oleh komunitas atau seniman lokal secara terbuka.
“Kami ingin panggung di Taman Tanjong jadi milik bersama, tempat seniman Kukar bisa tampil tanpa harus jauh-jauh,” jelasnya mengenai konsep kegiatan.
Ia mencontohkan suksesnya Simpang Odah Etam (SOE) sebagai model yang menggabungkan hiburan dan pelibatan UMKM, dan berencana membawa konsep serupa ke kawasan taman tersebut.
“Komunitas seni, pelaku UMKM, dan masyarakat umum bisa bergabung. Ini ruang terbuka, ayo kita isi sama-sama,” katanya dengan penuh semangat.
Selain menjadi ruang ekspresi, kehadiran kegiatan seni rutin juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi mikro lewat keterlibatan pelaku usaha kecil yang bisa menjajakan produk mereka di sekitar area kegiatan.
Dengan perpaduan keindahan taman, keaktifan komunitas, dan dukungan pemerintah, Taman Tanjong diproyeksikan menjadi titik temu baru yang edukatif, kreatif, dan menghibur bagi masyarakat Kukar dan sekitarnya.
“Harapan kami, Taman Tanjong bisa memberi ruang alternatif bagi anak muda dan komunitas untuk mengekspresikan bakat seni mereka,” tutup Ivan.
Jika konsep ini berjalan sesuai rencana, maka Kukar akan memiliki dua ruang publik aktif yang menjadi pusat kegiatan malam, memperkuat citra daerah sebagai kota yang ramah terhadap seniman dan terbuka bagi kreativitas lokal.
Adv/Dispar Kukar

