
Portalsembilan.com, Kukar – Semarak kreativitas anak muda mewarnai penutupan IRMA Fair Ramadhan 2025 yang digelar di pelataran Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, menandai berakhirnya serangkaian kegiatan selama bulan suci Ramadhan.
Ajang tahunan ini resmi ditutup pada Kamis (27/3/2025) oleh Asisten III Setkab Kutai Kartanegara, Dafip Haryanto, yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi apik antara pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
IRMA Fair Ramadhan 2025 menjadi panggung ekspresi yang menggabungkan nilai religi dengan kreativitas generasi muda. Sejumlah perlombaan diselenggarakan dengan antusiasme tinggi, mulai dari Habsyi, Fashion Show muslim, hingga lomba Videografi dan Promosi LPR.
Salah satu penampilan paling memikat datang dari peserta lomba Begerakan Sahur, yang dimenangkan oleh Sri Muntai. Kelompok ini tak hanya menarik perhatian juri, tetapi juga mampu menciptakan suasana hangat dan meriah di antara para pengunjung malam itu.
“IRMA Fair bukan sekadar perayaan keagamaan,” kata Dafip dalam sambutannya yang mewakili Bupati Kukar.
“Lebih dari itu, ini adalah ruang yang memberi napas segar bagi potensi muda dan penguatan ekonomi lokal.”
Menurutnya, lorong-lorong Ramadhan yang dipenuhi pelaku UMKM memberi warna tersendiri dalam perhelatan ini. Tidak hanya menambah suasana semarak, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi masyarakat selama bulan puasa.
“Semangat Ramadhan harus menjadi inspirasi bagi anak muda Kukar untuk terus berkarya,” lanjutnya memberi semangat kepada generasi muda.
Ia mengungkapkan keyakinan bahwa kegiatan seperti ini mampu menjadi media pembelajaran dan eksplorasi gagasan baru yang berakar dari budaya lokal, namun terbuka dengan perkembangan zaman.
“Kami ingin anak muda Kukar tampil, tidak hanya sebagai peserta, tapi juga sebagai pencipta tren di ruang publik,” tegas Dafip.
Penutupan IRMA Fair berlangsung meriah dengan berbagai penampilan menarik. Sorotan tertuju pada Sri Muntai yang kembali tampil memukau sebagai juara Begerakan Sahur, menyuguhkan atraksi musikal yang membuat penonton bertepuk tangan riuh.
Di tengah suasana yang penuh kebersamaan, para pemenang dari seluruh kategori lomba menerima penghargaan mereka. Wajah-wajah bangga para peserta menjadi gambaran bahwa IRMA Fair bukan sekadar kompetisi, melainkan juga wadah pembuktian diri dan kreasi.
Bagi para panitia dan warga yang terlibat, IRMA Fair Ramadhan tahun ini dianggap sebagai tonggak penting dalam membangun semangat kolaborasi dan gotong royong lintas generasi.
Melalui konsep yang semakin matang dari tahun ke tahun, kegiatan ini menunjukkan bahwa agenda Ramadhan tak melulu bersifat seremonial, tetapi bisa menjadi momentum membangkitkan ekonomi rakyat dan menggali potensi lokal secara menyeluruh.
“Kami optimistis, tahun depan IRMA Fair bisa tampil lebih besar, lebih inovatif, dan tetap memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Dafip dengan penuh harapan.
Dengan berakhirnya IRMA Fair 2025, semangat muda dan nilai keislaman telah berpadu dalam satu panggung, menandai bahwa generasi muda Kukar siap melangkah lebih jauh dalam membangun masa depan daerahnya.
Adv/Dispar Kukar

