
Portalsembilan.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) tak hanya mengejar angka pemasukan dari sektor wisata, tetapi juga tengah membenahi kualitas pelayanan dan sumber daya manusia untuk menjadikan wisata sebagai pilar utama ekonomi daerah.
Dispar Kukar mencatat kontribusi senilai Rp1,6 miliar ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) sepanjang 2024, berasal dari lima destinasi yang dikelola langsung. Namun, lebih dari capaian itu, Pemkab kini fokus memperkuat pondasi pelayanan dan sistem pengelolaan berbasis mutu dan profesionalitas.
Pelaksana tugas Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyebutkan bahwa destinasi seperti Pulau Kumala, Planetarium Jagat Raya, Pantai Merah Samboja, Waduk Panji Sukarame, hingga Tugu Equator Santan Ulu menjadi penyumbang utama PAD.
“Kelima objek ini adalah titik vital yang kami kelola dan terus tingkatkan kualitasnya,” ucap Arianto, menjelaskan peta utama penggerak wisata Kukar.
Ia menegaskan bahwa angka Rp1,6 miliar tersebut belum menghitung kontribusi sektor pariwisata lain seperti pajak hotel, restoran, serta sektor turunan lainnya yang tercatat di bawah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Sinergi lintas instansi tetap jadi kunci agar potensi pariwisata bisa berkembang lebih optimal,” lanjutnya menegaskan pentingnya kolaborasi antar lembaga.
Tak ingin terjebak pada rutinitas pengelolaan destinasi semata, Dispar Kukar kini menyiapkan langkah besar di sektor SDM. Sertifikasi profesi untuk pemandu wisata, pelaku UMKM, hingga kelompok sadar wisata tengah disiapkan agar standar layanan bisa meningkat.
“Kami ingin semua pelaku di lapangan memiliki bekal keahlian yang diakui dan bisa memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung,” ujar Arianto, menjelaskan arah penguatan kapasitas masyarakat.
Ia menambahkan, sertifikasi juga akan menyentuh aspek rumah makan dan jasa kuliner yang berada di sekitar kawasan wisata. Salah satu tujuannya adalah memastikan higienitas dan kenyamanan wisatawan dalam menikmati kuliner lokal.
“Kami akan menyasar rumah makan untuk pelatihan kebersihan makanan karena faktor ini sangat krusial bagi wisatawan, terutama dari luar daerah,” imbuhnya dengan penuh keyakinan.
Menurutnya, infrastruktur hanyalah satu sisi dari pengembangan wisata. Pelayanan, keramahan, dan kenyamanan adalah aspek yang lebih terasa secara langsung oleh pengunjung.
“Kalau pelayanan buruk, wisatawan enggan kembali. Tapi kalau mereka nyaman dan puas, mereka akan mempromosikan daerah kita secara tidak langsung,” ucapnya menekankan pentingnya pengalaman wisata.
Dispar Kukar juga terus membangun promosi digital dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Langkah ini ditempuh agar target peningkatan jumlah kunjungan dan pendapatan bisa tercapai secara bertahap.
“Kami sedang mengembangkan ekosistem pariwisata yang menyeluruh, termasuk pelaku UMKM dan pihak ketiga yang mendukung promosi digital,” ujarnya lagi.
Ke depan, Kukar menargetkan pariwisata menjadi sektor andalan untuk PAD, sejalan dengan penguatan sistem, promosi, dan SDM yang kompeten.
“Kalau pengelolaannya serius dan profesional, saya percaya sektor wisata bisa jadi penggerak utama ekonomi Kukar,” tutup Arianto penuh optimisme.
Adv/Dispar Kukar

