Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Timur, Mohammad Sukri. *
Portalsembilan.com, Samarinda – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Timur, Mohammad Sukri, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) selama tahun 2024. Menurutnya, Polri berhasil mengamankan agenda nasional seperti Pemilu pada 14 Februari dan Pilkada Serentak pada 27 November dengan baik dan kondusif.
“Seluruh rangkaian pemilu dan pilkada berlangsung lancar dan aman. Ini bukti nyata keberhasilan Polri sepanjang tahun 2024,” kata Sukri saat diwawancarai di Kantor JMSI Kaltim, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Kamis (2/1/2025).
Sebagai mantan wartawan kriminal, Sukri menyebut bahwa Polri telah melakukan reformasi besar sehingga agenda nasional berjalan aman, terutama di Kalimantan Timur. “Alhamdulillah, pelaksanaan pemilu presiden, legislatif, dan pilkada serentak terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Namun demikian, Sukri mencatat tantangan yang dihadapi Polri, seperti tuduhan ketidaknetralan yang dilontarkan beberapa pihak. Tuduhan tersebut dinilai dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Memasuki 2025, Polri memiliki peluang besar untuk memperbaiki citranya dengan lebih menonjolkan prinsip presisi,” ujarnya.
Ia optimis di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Polri dapat kembali meningkatkan kepercayaan publik, terutama dengan dukungan pemerintah baru yang memiliki komitmen serius terhadap perbaikan institusi hukum.
“Saya melihat ada komitmen dari Kapolri dan kejaksaan untuk tampil lebih baik, merebut kembali kepercayaan masyarakat,” tegas Sukri.
Sukri juga menyoroti laporan akhir tahun Komisi III DPR RI yang menyebut Polri sebagai lembaga penegak hukum paling responsif pada 2024. DPR menilai Polri cepat menindaklanjuti berbagai pengaduan masyarakat, mulai dari pelayanan publik hingga dugaan penyalahgunaan wewenang.
“Polri adalah mitra DPR yang paling responsif dalam menindaklanjuti laporan masyarakat. Ini pencapaian yang patut diapresiasi,” tutup Sukri. */
