Portalsembilan.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan berbagai inisiatif. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah mendorong UMKM untuk naik kelas, dari sektor mikro ke sektor kecil, atau untuk memperkuat kapasitas UMKM yang masih berada di level mikro. Program ini bertujuan agar UMKM di Kukar tidak hanya bertahan, tetapi mampu berkembang dan lebih kompetitif di pasar.
Upaya pemerintah ini sangat penting karena UMKM memiliki peranan yang sangat besar dalam perekonomian lokal. Berdasarkan data, sebagian besar pelaku usaha di Kukar masih mengelola usaha mereka dalam kategori mikro, dengan pendapatan dan aset yang terbatas. Oleh karena itu, pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM Kukar berfokus untuk memberikan pelatihan serta bimbingan yang berkelanjutan kepada pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, menjelaskan bahwa untuk dapat naik kelas, UMKM harus meningkatkan dua aspek utama: aset dan omset. Sebuah usaha dapat dikategorikan sebagai usaha kecil jika memiliki aset minimal satu miliar rupiah dan omset dua miliar rupiah. Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha memberikan pendampingan agar UMKM yang ada di Kukar dapat mencapai target tersebut.
“Untuk menjadi usaha kecil, sebuah UMKM harus memiliki aset minimal satu miliar dan omset dua miliar. Meskipun berat, kami berharap ada peningkatan dalam sektor mikro itu sendiri yang menjadi langkah awal menuju peningkatan tersebut,” ungkap Thaufiq.
Selain itu, peningkatan kualitas produk juga menjadi salah satu fokus dalam program ini. Pemerintah Kukar menyadari bahwa hanya dengan memiliki produk berkualitas tinggi, UMKM akan mampu menarik minat konsumen dan bersaing dengan produk dari daerah lain. Oleh karena itu, berbagai pelatihan mengenai pengemasan produk, peningkatan kualitas produk, hingga strategi pemasaran dilakukan secara rutin.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemberian pelatihan mengenai pengelolaan aset dan penghitungan omset secara akurat. Program ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, serta meningkatkan kapasitas produksi agar dapat meningkatkan pendapatan. Dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan UMKM bisa bertahan dan berkembang lebih pesat.
“Kami memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai cara mengelola aset dan memaksimalkan omset. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memiliki pondasi yang lebih kuat untuk berkembang,” jelas Thaufiq.
Selain pelatihan terkait pengelolaan keuangan, pemerintah Kukar juga memberikan bimbingan tentang aspek perizinan usaha dan strategi pemasaran produk. Dalam hal ini, digitalisasi menjadi salah satu strategi utama untuk memperkenalkan produk UMKM ke pasar yang lebih luas. Pelatihan tentang pemasaran online dan penggunaan media sosial menjadi bagian dari upaya untuk mengembangkan pasar UMKM, baik di tingkat lokal, regional, hingga nasional.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui peningkatan kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan. Dengan adanya dukungan yang terus menerus dari pemerintah, diharapkan pelaku UMKM di Kukar dapat memanfaatkan peluang yang ada dan dapat bersaing lebih baik di pasar yang semakin kompetitif.
“Kami berharap agar UMKM di Kukar bisa berkembang dan mampu bersaing di tingkat yang lebih luas. Kami ingin melihat banyak usaha mikro yang mampu naik kelas dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.” tandasnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi UMKM Kukar untuk maju dan berkembang. Dengan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan kualitas dan kapasitas UMKM Kukar dapat meningkat, serta membuka peluang untuk mendapatkan pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan mereka.
(adv)