Portalsembilan.com, Kukar – Meski memiliki produk unggulan, pelaku UMKM di Kutai Kartanegara (Kukar) masih menghadapi sejumlah kendala dalam menembus pasar internasional. Sertifikasi produk yang ketat dan terbatasnya kapasitas produksi menjadi dua masalah utama yang menghambat upaya ekspor mereka. Namun, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya memberikan solusi agar para pelaku UMKM bisa bersaing di pasar global.
Program perdagangan lintas negara yang digagas oleh Diskop UKM Kukar memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar luar negeri. Meskipun demikian, untuk memasuki pasar internasional, pelaku UMKM harus mematuhi berbagai persyaratan yang lebih ketat dibandingkan pasar domestik.
Salah satu yang paling signifikan adalah masalah sertifikasi. Banyak UMKM yang belum memiliki sertifikasi internasional yang dibutuhkan, seperti ISO, BPOM, dan sertifikat halal yang diterima di pasar ekspor.
Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kukar, menjelaskan bahwa peraturan sertifikasi ekspor jauh lebih rumit dibandingkan dengan yang berlaku di Indonesia.
“Selain sertifikat halal atau izin usaha, banyak negara pengimpor yang mewajibkan produk yang diekspor untuk memiliki sertifikasi ISO atau BPOM,” jelasnya.
Hal ini sering kali menjadi penghalang bagi pelaku UMKM yang produk-produknya tidak memenuhi standar tersebut.
Selain masalah sertifikasi, kapasitas produksi yang terbatas juga menjadi hambatan utama. Fathul mencontohkan usaha sambal botol di Desa Anggana yang kesulitan memenuhi permintaan ekspor sebesar 1.500 botol setiap dua minggu.
“Permintaan ekspor dalam jumlah besar membutuhkan produksi yang terorganisir dengan baik. Banyak UMKM yang belum memiliki fasilitas dan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut,” tambah Fathul.
Diskop UKM Kukar mengatasi hal ini dengan memberikan berbagai dukungan, seperti bantuan peralatan produksi dan pendampingan usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM agar dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Selain itu, Diskop UKM Kukar juga mengadakan program bisnis matching, yang mempertemukan pelaku UMKM dengan eksportir yang tepat. Dengan demikian, peluang ekspor bagi produk lokal semakin terbuka lebar.
Diskop UKM Kukar juga aktif memfasilitasi pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku UMKM agar mereka bisa mematuhi regulasi yang berlaku di pasar internasional. Melalui berbagai program ini, diharapkan UMKM Kukar bisa berkembang lebih pesat dan mampu bersaing di pasar global.
(adv)