Portalsembilan.com, Samarinda – Di sudut-sudut kota dan desa Kalimantan Timur (Kaltim), potensi besar sedang menunggu untuk meledak. Generasi muda di provinsi ini, dengan kreativitas yang meluap dan semangat yang tak kenal lelah, tengah menjelajahi dunia baru yang menjanjikan, yaitu Ekonomi Kreatif (Ekraf).
Bagi Mardaretha, Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, ini bukan sekadar tren.
“Ini adalah masa depan,” katanya dengan nada optimis.
Di tengah arus teknologi yang melaju kencang, pemuda Kaltim berdiri di garis depan, siap menjadikan kreativitas sebagai modal utama untuk mendorong ekonomi daerah.
Ekonomi kreatif telah menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Di Kaltim, potensi itu semakin besar, mengingat sumber daya manusia yang melimpah dan inovasi yang terus bermunculan. Dari seni pertunjukan hingga pengembangan aplikasi digital, para pemuda tidak hanya menciptakan peluang baru, tetapi juga merevolusi cara dunia memandang kreativitas.
“Kita punya pemuda berbakat yang bisa bersaing secara global,” ujar Mardaretha.
Ia melihat berbagai peluang di depan mata, desain produk yang terinspirasi budaya lokal, konten digital yang menarik perhatian nasional, hingga teknologi inovatif yang siap menembus pasar internasional.
Namun, ia menekankan, sukses di sektor ini tidak semata-mata bergantung pada kreativitas.
“Pemuda perlu menyeimbangkan produktivitas dengan kesehatan. Jangan sampai semangat menciptakan malah membuat mereka mengabaikan kesejahteraan diri sendiri,” ujarnya mengingatkan.
Di tengah semarak dunia digital, ancaman pun datang dari berbagai arah—ketergantungan pada teknologi, kurangnya olahraga, hingga tekanan mental. Dispora Kaltim tidak tinggal diam. Mereka menyediakan pelatihan, pendampingan, dan akses fasilitas yang mendukung pemuda untuk berkembang, sambil mendorong mereka menjaga keseimbangan hidup.
“Berolahraga, mengelola stres, dan tetap terhubung dengan alam adalah cara untuk memastikan kreativitas tetap mengalir,” kata Mardaretha.
Ia percaya, tubuh yang sehat adalah pondasi bagi otak yang produktif. Mardaretha juga menantang pemuda Kaltim untuk lebih dari sekadar menjadi pelaku ekonomi kreatif.
“Mereka harus menjadi agen perubahan. Tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya tegas.
Pemanfaatan teknologi secara bijak menjadi sorotan utamanya. Di tengah derasnya arus konten digital, pemuda Kaltim diharapkan mampu menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan.
Dengan semangat, dukungan pemerintah, dan visi yang jelas, pemuda Kaltim memiliki peluang besar untuk tidak hanya menjadi penggerak Ekraf di Indonesia, tetapi juga pemain global yang disegani.
Namun, di balik semua itu, pesan Mardaretha tetap sederhana: “Jangan lupa menjaga diri. Kreativitas adalah perjalanan panjang, dan untuk sampai ke tujuan, kita harus memastikan diri tetap kuat, sehat, dan siap menghadapi tantangan.” (*)
(adv/dispora)