Portalsembilan.com, Samarinda – Di sudut-sudut Kalimantan Timur (Kaltim) yang jauh dari hiruk-pikuk kota, bakat-bakat olahraga tengah menunggu untuk ditemukan. Di lapangan sederhana, di tengah ladang, bahkan di tepi sungai, anak-anak dengan potensi luar biasa bermain tanpa pernah tahu bahwa dunia olahraga menanti mereka. Inilah misi baru Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim)—menemukan berlian-berlian terpendam di pelosok daerah melalui program yang inovatif dan inklusif.
Dispora Kaltim menggandeng para guru olahraga sebagai ujung tombak pencarian bakat ini. Guru olahraga, yang setiap hari melihat langsung semangat dan kemampuan siswa, menjadi kunci untuk membuka pintu menuju masa depan cerah.
“Guru olahraga tahu lebih dulu siapa yang punya lompatan luar biasa, siapa yang kuat bertahan dalam lari, atau siapa yang punya koordinasi tubuh yang luar biasa. Mereka adalah mata pertama kami di lapangan,” ujar Rasman, Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Dispora Kaltim.
Ia menegaskan, peran guru olahraga bukan sekadar pengamat, melainkan mentor yang akan mengarahkan bakat-bakat ini menuju pembinaan yang tepat.
“Kami ingin guru olahraga tidak hanya mengidentifikasi, tapi juga mampu melatih dan membimbing dengan metode yang profesional,” tambahnya.
Dispora Kaltim sadar, menjangkau daerah-daerah terpencil bukan perkara mudah. Jarak, medan yang sulit, hingga minimnya fasilitas sering kali menjadi hambatan. Namun, dengan semangat kolaborasi, mereka menggandeng KONI kabupaten/kota, pelatih profesional, dan pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang lebih terintegrasi.
Program ini tidak hanya mengidentifikasi bakat, tetapi juga memberikan pelatihan khusus bagi guru olahraga. Para guru akan dibekali dengan keterampilan teknis untuk mengenali potensi siswa secara akurat dan cara mengembangkannya dengan efektif.
Selain itu, mereka akan bekerja sama dengan pelatih dari berbagai cabang olahraga, memastikan bahwa setiap bakat yang ditemukan mendapat arahan yang sesuai.
“Kami ingin membangun jaringan pembinaan yang merata, di mana setiap anak, terlepas dari lokasi geografisnya, memiliki akses yang sama untuk berkembang,” kata Rasman.
Salah satu visi besar program ini adalah mengurangi kesenjangan akses olahraga antara desa dan kota. Banyak anak berbakat di pelosok Kaltim yang selama ini tidak tersentuh karena keterbatasan infrastruktur dan perhatian. Program ini hadir untuk menjawab tantangan itu.
“Kami ingin mengubah narasi. Bahwa anak-anak dari desa terpencil pun bisa bersaing di level nasional, bahkan internasional, jika diberi peluang yang setara,” ujar Rasman.
Tujuan akhir program ini adalah melahirkan atlet-atlet berbakat yang akan menjadi kebanggaan Kaltim dan Indonesia. Dispora Kaltim percaya, bintang-bintang olahraga besar kerap lahir dari tempat yang tak terduga. Dari lapangan kecil di desa hingga panggung besar internasional, perjalanan ini dimulai dari keseriusan menemukan mereka.
“Kami ingin Kalimantan Timur menjadi dikenal sebagai gudang atlet berbakat. Anak-anak dari pelosok Kaltim punya potensi besar untuk menjadi juara. Yang mereka butuhkan hanyalah kesempatan dan arahan yang tepat,” tutup Rasman. (*)
(adv-dispora)