Portalsembilan, TENGGARONG – Dalam upaya meningkatkan status desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyoroti rendahnya indeks ekonomi sebagai penghalang utama bagi sejumlah desa di Kutai Kartanegara untuk mencapai status Desa Mandiri. Banyak desa masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi ekonomi mereka akibat keterbatasan infrastruktur dan layanan keuangan yang tidak memadai.
“Ada beberapa desa yang belum memiliki akses ke bank atau pasar yang memadai untuk mendukung kegiatan ekonomi warga. Hal ini berimbas pada skor ekonomi yang rendah,” ungkap Arianto.
Tanpa akses ekonomi yang baik, laju perkembangan desa menjadi terhambat, dan masyarakat tidak dapat merasakan manfaat dari potensi ekonomi yang ada.
DPMD Kukar menegaskan bahwa pengembangan sektor ekonomi merupakan salah satu dari tiga indikator utama dalam penilaian Indeks Desa Membangun (IDM).
Indeks ini berfungsi untuk menentukan status desa apakah tergolong berkembang, maju, atau mandiri. Arianto menjelaskan bahwa desa-desa yang mengalami kendala ekonomi sering kali terjebak dalam status berkembang tanpa kemajuan signifikan.
Untuk mengatasi masalah ini, DPMD Kukar berkomitmen untuk mencari solusi atas hambatan ekonomi yang dihadapi desa. Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan dinas terkait guna meningkatkan infrastruktur ekonomi, seperti membangun pasar dan layanan perbankan.
“Kami berharap dukungan ini dapat mempercepat peningkatan status desa agar masyarakat di desa dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujar Arianto.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak, DPMD Kukar optimis dapat membantu desa-desa mengatasi kendala yang ada dan mencapai status mandiri dalam waktu dekat. (*)
Adv/DPMD KUKAR

